Pilihan di tanganku

Setiap hari anda bangun pagi, dan saat anda membuka mata,anda hidup dalam sebuah pilihan. Makan apa hari ini, pakai baju apa hari ini, berkendaraan apa hari ini, melewati jalan mana hari ini, marah atau tidak, berteman dengan siapa, menghabiskan waktu dimana, tidur jam berapa, dan seterusnya. Bahkan dalam hal-hal penting, seperti masa depan, karakter, pasangan hidup, masa pensiun, semuanya kita yang memilih. Di dalam lingkungan seperti apa anda ingin hidup, bagaimana cara anda hidup, kebiasaan-kebiasaan apa yang ingin anda bentuk, anda lah yang memilih.

Terkadang kita mendengar kisah hidup orang lain, yang mengatakan dia tidak mengingi

nkan kehidupan yang sekarang ini, bukan dia yang mau, tetapi keadaan yang memaksanya membuat pilihan yang buruk. Hai! Sesungguhnya tanpa dia sadari, dia telah memilih. Namun dia salah memilih. Dan setiap keputusan yang kita ambil, artinya pilihan yang kita ambil, ada konsenkuensinya. Kita perlu bertanggung jawab atas pilihan yang diambil, berikut juga dengan konsenkuensinya. Kita mengambil pilihan yang satu, maka kita juga harus siap atas pilihan tersebut.

Bukan orang lain atau keadaan, apalagi Tuhan yang harus kita salahkan, tapi kita lah yang telah salah memilih.

Yang membedakan seorang dengan yang lain adalah pola pikirnya. Ada yang pola pikirnya jangka panja

ng, ada yang pendek. Maksudnya, seseorang memilih berpikir panjang sebelum dia mengambil keputusan untuk memilih yang mana terbaik, atau berpikir pendek, emosi sesaat, sehingga ia salah memilih.

Terutama dalam memilih pasangan hidup. Banyak orang yang memilih berdasarkan emosi sesaat, dia tidak memilih apakah orang tersebut cocok atau sepadan dengannya, tapi ia memilih saat ia merasakan jatuh cinta.

Ia lupa segalanya. Pendapat orangtua, teman-teman, dan orang-orang yang mengasihinya, tidak ia dengar, bahkan ia memilih jalan pintas, yaitu backstreet. Inilah tipe orang yang berpikir pendek. Saat ini banyak pria atau wanita yang telah memilik

i umur yang matangpun berpikir pendek. Mereka khawatir terhadap pandangan orang lain atau, lingkungannya yang mendesak ia untuk segera menikah, sehingga akhirnya ia berpikir, yah sudahlah, menikah dengan siapapun bukan masalah.

Disini, penulis mengajak untuk berpikir jernih dan melibatkan Tuhan dalam setiap mengambil keputusan yang penting. Pakailah firman Tuhan sebagai standar hidup dalam membuat pilihan, berdoa, bersikap tenang, dan dengarkan suara hati. Suara hati anda hendaknya selaras dengan firman Tuhan. Oleh karena itu luangkanlah waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuh

an. Sehingga hati anda akan selalu dipimpin oleh Roh Kudus.

Ingatlah, jangan mengambil keputusan saat  emosi, kalut, tertekan, apalagi marah. Menjauhlah dari situasi atau kondisi yang tidak menguntungkan anda. Cara yang cepat dan tepat agar emosi anda stabil adalah berdoa.

Ada 3 tips bagi anda untuk dapat mengetahui apakah pilihan yang anda ambil merupakan pilihan yang terbaik :

  1. Pilihan anda harus selaras dengan firman Tuhan
  2. Pilihan anda tidak merugikan orang lain atau menyakiti orang lain
  3. Anda merasa damai sejahtera.

Selamat memilih!

Tinggalkan komentar